Pengalaman Kirim Smartphone atau Hp lewat JNE
Sedikit berbagi pengalaman saya saat mengirim paket smartphone Xperia Go melalui jasa pengiriman JNE. Hal ini sangat berkaitan dengan bisnis yang saya jalani yaitu bisnis online shop www.adagang.com . Sebuah bisnis toko online yang menjual berbagai macam aksesoris komputer, aksesoris smartphone dan barang unik, meskipun lebih mengutamakan COD tetap saja kirim barang melalui jasa pengiriman barang masih lebih menjadi pilihan, karena lebih hemat tenaga.
Pengalaman Kirim Smartphone atau Hp lewat JNE
Hal yang membuat saya memilih JNE adalah karena sudah banyak yang menggunakan jasa ini, para pembeli pun lebih banyak yang merequest jasa pengiriman melalui JNE. meskipun JNE merupakan perusahaan swasta berbeda dengan perusahaan jasa pengiriman milik negara yaitu POS, yang seharusnya mempunyai pelayanan lebih dari milik swasta, tapi kenyataannya. 😀
Langung menuju cerita pengalaman mengirim smartphone lewat JNE…
Saat itu saya menjual smartphone Xperia GO yang saya posting di Tokopedia.com . Setelah saya posting sekitar 3 harian barulah ada yang nego harga sampai harga deal dan sepakat. Dalam pikiran saya “Masih dapat untung 100rb” saya pun deal dengan pembeli. Pembeli pun langsung melakukan checkout di tokopedia, dan membayar uang barang dan ongkir. Ongkir yang tertera senilai 23rb.
Setelah mendapat informasi dari tokopedia bahwa saya harus mengirimkan barang, saya langsung mempacking smartphone xperia go yang saya jual dengan rapih dan aman. Kemudian saya bawa ke kantor Agen JNE. Sampai disana saya berdialog..:
Saya : “Halo mbak, saya mau kirim paket”. (Seperti biasa barang saya dilihat luarnya)
JNE : “Iya mas, ini isinya apa ya?” (Mungkin sudah tau kalo isinya hp, soalnya kotaknya ada tulisan hp)
Saya : “Iya mbak”
JNE : “Kalo kirim hp atau smartphone atau barang elektronik itu kena  pajak mas, pajaknya kurang lebih 12% atau 150rb belum termasuk ongkir, asuransi dan ini paket harus dipacking kayu”(Mbaknya nunggu jawaban saya)
Saya : “Sebentar ya mbak, saya tanya dulu”(Saya kaget, jadi sedikit mikir agak lama, dan akhirnya kuputuskan pulang dulu ambil uang, karena kurang. hehehe)
Saya : “Oke deh mbak, Lanjut aja ngak papa”
Kalo diitung-itung saya sudah rugi, Disisi lain saya sudah deal dengan pembeli, tidak mungkin saya membatalkan, lebih baik saya kecewa dari pada pelanggan kecewa. Pembeli adalah raja.
JNE : “Oh iya mas, Ini barangnya boleh di bongkar mas, Sesuai prosedur harus dicatat no imei dan periksa kelengkapan”
Saya : “Ya sudah silakan mbak”
JNE : “Ada nota penjualan/pembelian hp ini mas”
Saya : “Ngak ada mbak, namanya juga jual barang bekas. Kalo bisa minta tolong buatin ya sekalian notanya”
JNE : “Iya mas”
JNE : “Sudah mas, tinggal tanda tangan disini”(Tanda tangan di kertas “Bukti pemeriksaan isi kiriman”)
Saya pun membayar uang 200rb, dengan kembalian sekitar 8rb. Sudah termasuk uang ongkir, asuransi, pajak, dan lain-lain.
Berikut ini kertas yang saya dapatkan dari JNE.
Kesimpulan dan tips saat mengirim smartphone melalui JNE
- Mengirim smartphone ke JNE tidak perlu di packing karena nanti akan disuruh buka packingan/bungkusan, Anda tinggal bawa hp saja, biar pihak JNE yang packing. Tapi lebih baik dipacking sendiri saat di JNE.
- Pastikan membawa nota saat mengirim barang elektronik ke JNE.
- Kirim smartphone atau barang elektronik lainnya biasanya akan kena biaya lebih mahal. Jadi solusi nya Bisa juga Anda berbohong dengan bilang isinya mainan, biar harga kirim lebih murah.(Tidak disarankan)
- Saat berbicara ke pihak jne, jangan takut untuk ngotot atau menyampaikan pendapat atau pertanyaan. (Ini cara saya).
Semua kebijakan JNE terkadang berbeda tiap-tiap tempat, ada yang bagus ada juga yang pelayanannya kurang bagus.
[su_note note_color=”#eb4f5a” text_color=”#ffffff”]Kebijakan ini(Pajak Kiriman Barang yang lebih dari 500rb) hanya untuk wilayah Batam, Kepulauan Riau.[/su_note]
Semoga arikel Pengalaman Kirim Smartphone atau Hp lewat JNE bisa bermanfaat, Silakan like atau bagikan ke teman-teman Anda..